Sabtu, 24 Maret 2007

TYPOGRAFI DESAIN GRAFIS

salah satu elemen desain grafis adalah huruf atau font. font menjadi sangat penting karena mewakili isi yang akan disampaikan oleh pemberi pesan. dengan font tersebut desainer dapat menuangkan pesan yang ingin disampaikan.
Agar pesan dapat sampai dengan lebih efektif kepada pembaca pesan maka perlu diperhatikan pemilihan jenis font yang tepat dengan isi pesan yang ingin disampaikan. hal ini sangat penting karena font yang dipilih dapat mewakili atau menggambarkan isi pesan yang disampaikan.
Tersedia banyak sekali font yang bisa kita pilih untuk mewakili karakter pesan. kita dapat mengunjungi
http://www.redsun.com/ http://www.fontface.com/main.html http://www.fontframe.com/ . Perlu pemilihan yang cermat agar desain kita bisa benar-benar harmonis antara pemilihan kata dengan pesan yang ingin disampaikan. jangan sampai karena kita suka dengan font tertentu kemudian asal pakai pada setiap desain kita. itu tidak baik untuk kesehatan kita loh...

Sabtu, 10 Maret 2007

Katakan dengan Warna (2)

Berikut ini adalah proses transformasi warna dari RGB ke CMYK dan sebaliknya.

RGB To CMY
Red + Blue = Magenta
Blue + Green= Cyan
Green + Red = Yellow

CMY To RGB
Magenta + Yellow = Red
Yellow + Cyan = Green
Cyan + Magenta = Blue

Pada proses diatas tidak disertakan warna hitam pada warna pigment, karena warna hitam tersebut hanya untuk memperkuat warna pigmen yang telah ada. Jika pada proses cetak tinggi tidak menyertakan warna hitam maka desain akan kelihatan mentah dan pucat.

Katakan dengan Warna (1)

beberapa hari yang lalu saya periksa general ceck up ke sebuah rumah sakit di purwokerto. semua bagian tubuh diperiksa, dan tidak terkecuali pemeriksaan untuk kedua mata saya. tes pertama untuk mata adalah membaca huruf yang sangat kecil dari kejauhan dengan menutup salah satu mata. saya bisa membacanya dengan lancar.
Tes kedua adalah membaca angka dalam bentuk dot (bulatan2 kecil) dengan warna yang sangat mirip. disitu mulai muncul kendala, ternyata saya tidak bisa membaca sama sekali. saya tidak dapat merangkai sebuah angka dari dot2 yang tersusun tersebut.
dokter yang memeriksa bertanya "anda ngajar apa?", ngajar komputer desain pak, jawab saya. Dokter tersebut agak keheranan mendengar jawaban saya. saya hanya menganalisa keheranan dokter bahwa "orang ngajar komputer desain kok buta warna??". tidak banyak obrolan saat itu karena banyak yang antri di belakang saya.
setelah keluar saya berpikir dan ngobrol dengan teman saya. saya bilang bahwa saya tidak lulus dites warna. teman saya komentar, "dosen desain kok buta warna, tapi kamu kan bisa bedakan warna dengan jelas kan...!!!" saya jawab dengan tegas " ya tentu lah.... kalo enggak, bagaimana saya bisa berkarya dengan bagus!!"
Dari pengalaman saya diatas, saya ingin menitik beratkan pembahasan pada warna. cahaya menghasilkan spektrum warna yang mana cahaya tersebut masuk ke mata, kemudian mata menterjemahkan cahaya yang masuk ke berbagai warna yang ada.
Desain grafis komputer mengenal dua model warna yang utama dan paling sering digunakan. warna tersebut adalah RGB (Red Green Blue) dan CMYK (Cyan Magenta Yellow Black).
Warna yang terbentuk dari cahaya disebut warna additive. Campuran dari ketiga warna terssebut akan membentuk warna putih cahaya.
Gambar disamping adalah warna RGB dan proses pencampuran warna yang membentuk warna putih.

Berikutnya adalah warna CMYK. warna CMYK disebut juga warna pigment. warna pigment adalah warna yang dihasilkan dari benda berupa zat pewarna, cat warna dan lain sebagainya. campuran dari semua warna dasar CMYK menghasilkan warna hitam. Warna hitam ditambahkan adalah untuk memperkuat campuran ketiga warna tersebut supaya menghasilkan warna hitam yang sempurna. Karena jika tidak dicampur warna hitam maka warna akan cenderung abu-abu.
(Bersambung dab)

Selasa, 27 Februari 2007

Perang Desain

Iklan, bagi perusahaan adalah hal yang wajib dan harus dilakukan jika ingin produknya laku di pasaran. Iklan adalah sebagai alat untuk mengenalkan produk supaya dikenal oleh pasaran, jika sudah dikenal maka akan laku di pasaran. perusahaan membuat iklan dengan sebagus mungkin sehingga akan menarik calon konsumen. karena jika iklannya sudah tidak menarik, maka kecil kemungkinan konsumen akan membeli produknya. Iklan memang sudah menjadi urat nadi dari perusahaan jika produknya ingin tetap eksis di pasaran.
Pada perkembangannya, iklan yang ada sangat banyak. sehingga dituntut profesionalitas yang tinggi dari para konseptor iklan.
desain grafis sebagai senjata dalam periklanan memberi kontribusi yang tidak sedikit dalam proses mempengaruhi calon konsumen. Ibaratnya jika ada perang beneran seperti di irak, maka amunisi perang sangat diperlukan. jika kekurangan amunisi atau amunisinya tidak secanggih lawan maka kemungkinan besar akan kalah perang.
demikian juga jika dianalogikan pada perang iklan yang sekarang terjadi, antara iklan yang satu dengan iklan yang lain (terutama yang produknya sejenis)
saling menyerang dengan berbagai intrik yang digunakan. disini saya istilahkan dengan PERANG KREATIFITAS.
dalam melakukan proses desain perlu juga dipertimbangkan bagaimana iklan produk sejenis dari perusahaan lain menawarkan barangnya. dilihat dimana letak kelemahan desainnya- dengan bahasa ilmiah adalah kita kritisi- untuk dijadikan senjata kita dalam membuat desain iklan yang lebih kreatif.
akhirnya, sudah siapkah kita para desainer untuk menghadapi PERANG KREATIFITAS??? jawabannya tentu kembali kepada kita, sejauh mana kita bisa "membaca" kelemahan lawan untuk selanjutnya kita atur strategi kreatif kita.
ayo serbuuu....!!!!!

DEWA ITU NAMANYA "TEKNOLOGI"

perkembangan teknologi sekarang ini sudah sangat memanjakan manusia. manusiamenjadi manja dengan kemudahan-kemudahan teknologi. kita sebagai penggagas desain grafis juga tidak luput dari isu tersebut.
kita betul-betul dimanjakan oleh kemajuan teknologi di bidang desain grafis. namun kita harus tetap sadar bahwa teknologi adalah bukan segalanya. teknologi disatu sisi sangat membantu pekerjaan-pekerjaan kita. proses desain yang biasanya agak merepotkan dan agak lama jika dikerjakan secara manual, namun menjadi lebih semaikn cepat dengan adanya teknologi. namun sepertinya jika kita tidak arif dalam menggunakan fasilitas teknologi, maka akan cenderung "menumpulkan" proses kreatif kita. karena jika sudah terjadi ketergantungan terhadap teknologi maka akan memicu kita untuk tidak berpikir secara lebih kreatif dan mendalam. disana sudah disediakan berbagai macam fasilitas yang memang sangat menyenangkan.
di sektor manapun yang namanya teknologi memiliki dua mata pisau yang sama-sma tajamnya. jika kita gunakan dengan sebaik-baiknya dengan bijak maka itu akan menjadi potensi yang luar biasa. namun jika kita cenderung menggantungkan kebutuhan kita pada teknologi maka kita akan dibuat pusing olehnya.
nggak pusing gemana, lha wong mikirin beras aja sekarang udah sangat mahal, apalagi mikirin teknologi yang nggak karuan mahalnya. (nyambung gak ya...??)
dan seperti pesan Bang Napi: "Waspadalah... Waspadalah...!!!"
◄ New Post Old Post ►
 

Copyright 2012 ILMU DESAIN GRAFIS: 2007 Template by Bamz | Publish on Bamz Templates