Sejak itu Origami menjadi populer dikalangan orang Jepang sejak turun-temurun. Origami menjadi satu kebudayaan orang Jepang dalam keagamaan Shinto. Kertas persegi dipotong dan dilipat menjadi lambang Dewa dan digantung di kota Jingu (Kuil Agung Imperial) di Ise sebagai bahan sembahan.
Di Spanyol, orang-orang Arab Moor menggunakan Origami untuk mempelajari bentuk geometri yang terdapat pada kertas. Bentuk hewan tidak dipopulerkan karena Islam melarang pembuatan patung-patung. Dibandingkan dengan orang-orang Moor, orang Barat mengetahui bagaimana cara membuatan kertas dan juga tentang origami. Setelah orang-orang Arab Moor keluar dari Spanyol, Papiroflexia (istilah Spanyol untuk origami) mulai dikembangkan meliputi bentuk hewan seperti pajarita (burung kecil) yang berasal dari cerita rakyat Spanyol. Papiroflexia berkembang dengan pesat di Spanyol dan Argentina.
Sumber : http://balancepers.com/sejarah-origami/
0 komentar:
Posting Komentar